REPUBLIKA.CO.ID,PENJARINGAN--Banjir rob di musim hujan mulai menghantui warga di kawasan pesisir ibukota.
“Ada beberapa faktor penyebab terjadinya banjir rob. Salah satunya, pembabatan atau alih fungsi hutan,” ujar pakar dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Pramudji, Sabtu (3/1).
Pramudji yang ahli di bidang marine ecology khususnya mangrove itu mengungkapkan, rob diakibatkan juga karena adanya pasang air laut yang tinggi. Kondisi ini diperparah dengan penurunan permukaan tanah di wilayah DKI Jakarta.
Kepala Humas Pusat Kementerian Kehutanan Eka W. Sorgiri menambahkan, curah hujan dalam kurun waktu lama ikut mempengaruhi terjadinya banjir rob.
"Faktor kedua oleh manusia, yakni dalam penggunaan lahan atau land use,"katanya.
Lebih rinci, Eka menjelaskan, dalam penggunaan lahan akan mengacu pada rencana tata ruang. Namun, implementasinya sering kali menyimpang. Jika pemerintah menyetujui wilayah pesisir Jakarta, seperti Kapuk Muara menjadi kawasan permukiman, Eka meminta harus disertai fasilitas seperti irigasi dan drainase yang baik.
"Dalam kasus ini perlu ada klarifikasi tentang penggunaaan lahan,"ujar Eka.