REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- KP Balam milik Mabes Polri akan mengantarkan 25 penyelam dari Rusia ke muara Teluk Kumai untuk ditransfer ke KRI Pattimura pada Sabtu (3/1).
Sebanyak 25 penyelam dari Rusia tersebut akan membantu proses pencarian dan evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata.
Hingga pukul 15.30 WIB anak buah kapal KP Balam masih menunggu kedatangan KRI Pattimura ke muara dan 25 penyelam Rusia itu di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan dua pesawat dari Rusia untuk membantu pencarian korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 telah tiba.
Dia mengatakan pada hari ketujuh pesawat Rusia akan bergabung melakukan pencarian di Selat Karimata dan sedang dalam perjalanan ke wilayah pencarian.
Salah satu pesawat, dapat mendarat di air sehingga memudahkan evakuasi. "Tapi dengan catatan tinggi gelombang terbatas," ujarnya.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menemukan objek di dasar laut yang diduga bangkai pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, sejak Kamis (1/1).
"Peralatan kami mendeteksi objek di dalam laut yang tampaknya bukan objek alam. Harapan optimis kami itu adalah bangkai pesawat yang jatuh," tuturnya.
Ia mengatakan posisi terduga bangkai pesawat terdeteksi di koordinat 3 derajat 52 menit 9.44 detik Lintang Selatan dan 110 derajat 35 menit 11.06 detik Bujur Timur di kedalaman 29 meter hingga 30 meter. Objek yang terdeteksi memiliki ketinggian sekitar tiga meter.
Pesawat Air Asia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12). Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi.
Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi. Tim gabungan pencarian dan penyelamatan mulai mendapatkan titik terang setelah menemukan serpihan pesawat dan jenazah sejak Selasa (31/12/2014). Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa yang ditemukan adalah serpihan pesawat Air Asia dan jenazah penumpangnya.