Sabtu 03 Jan 2015 09:28 WIB

Polri: Jenazah Pilot dan Kopilot Air Asia Diperlakukan Khusus

Rep: c85/ Red: Agung Sasongko
   Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12).  (Antara/Kenarel)
Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Pilot dan kopilot merupakan kunci dari terbangnya sebuah pesawat. Untuk itu, dalam proses identifikasi nanti, kedua sosok ini akan mendapat perlakuan khusus dibanding korban lainnya.

Direktur Eksekutif DVI Polri Anton Castilani mengungkapkan, kondisi pilot dan kopilot bisa menjadi petunjuk tambahan untuk rekonstruksi kejadian sebelum jatuh. "Mengingat pilot dan copilot adalah penting. Maka pilot dan copilot akan mendapat penangan khusus," jelas Anton, Sabtu (3/1).

Perlakuan khusus ini berupa pemeriksaan lebih detil terkait kondisi tubuh pilot dan kopilot. Selain itu, Anton juga menyebutkan kemungkinan adanya autopsi bagi jenazah lainnya.

Tindakan ini dilakukan untuk memberikan petunjuk bagi tim investigasi tentang proses kematian korban. Petunjuk ini nantinya bisa memudahkan investigasi tentang bagaimana pesawat jatuh. "Memang akan overlap sama tugas KNKT. Jadi kalau mereka meminta data akan kami berikan untuk proses investigasi," ujarnya.

Pada Sabtu ini, area pencarian diperluas ke arah timur ke arah Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Timur. Perluasan ini dilakukan, berdasarkan arah angin dan gelombang yang mengarah ke timur dan pesisir. Sehingga area perluasan menjadi 210 x 90 mil laut, lebih panjang dari area pencarian kemarin 150 x 90 mil laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement