Jumat 02 Jan 2015 14:18 WIB

Penyerangan Brimob di Papua Diduga Bermotif Ekonomi?

Rep: c07/ Red: Joko Sadewo
Penembakan (ilustrasi)
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terkait dengan tewasnya dua orang anggota Detasemen Gegana Brimob Polda Papua, Mabes Polri menyebut motifnya adalah ekonomi.

Dua anggota polisi yang menjadi korban adalah Bripda Adriandi dan Bripda Ryan Adriansyah. Selain dua anggota kepolisian, kelompok tersebut juga menyerang Suko Miyartono petugas keamanan salah satu perusahaan tambang di sana.

"Diduga mereka melakukan aksi atas landasan perekonomian. Mereka merampas harta benda dan sembilan  bahan pokok," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, di Gedung Humas Mabes Polri, Jumat (2/1).

Pembacokan dan penembakan oleh orang tak dikenal di Mimika, Papua terjadi pada Kamis (1/1)  malam. Mereka diserang oleh lima orang tak dikenal yang diduga merupakan kelompok kriminal bersenjata yang sudah sering membuat resah masyarakat di Papua.

"Pada hari Kamis (1/1) sekitar pukul 21.00 WITA, dua anggota gegana brimob Polda Papua ditemukan telah tewas dengan mengalami luka bacok dan luka tembak," kata Ronny.

Para pelaku, sambung Ronny, menggunakan parang dan senjata api saat menyerang korban yang sedang melakukan patroli ke Kampung Banti  sampai Kampung Uikini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement