REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Basarnas, Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo, enggan membeberkan informasi jenazah korban AirAsia QZ8501 yang teridentifikasi. Menurutnya, identifikasi jenazah merupakan tugas Disaster Victim Identification (DVI).
"Otoritas untuk memastikan itu ada di DVI. Saya terima informasi itu, tapi saya belum bisa katakan, yang bisa adalah tujuh jenazah dan dua sedang menuju Surabaya," kata Soelistyo dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (31/12) sore.
Sebelumnya, Soelistyo hanya menyebutkan jenis kelamin jenazah yakni empat laki-laki dan tiga perempuan. Namun, dari tim pencari jenazah di lapangan menyebutkan tiga jenazah sudah teridentifikasi.
"Tiga korban yang diidentifikasi itu bukan sudah teridentifikasi tapi memang ada kelengkapan-kelengkapan yang mudah dikenali. Pernyataan ini bukan dari Basarnas, misalnya dari tujuh ada tiga yang teridentifikasi karena memang dari pakaian, nama KTP, tapi belum pasti," kata mantan deputi VII Kemenkopolhukam tersebut.
Hingga kini, tujuh jenazah telah dievakuasi tim SAR gabungan, dua di antaranya telah dibawa ke Surabaya dengan pesawat TNI AU. Sementara lima jenazah lainnya dijadikan dalam satu kapal KRI Banda Aceh. Kapal tersebut sedang merapat ke pantai untuk memudahkan proses pemindahan selanjutnya sambil menunggu cuaca membaik.