Rabu 31 Dec 2014 17:50 WIB

Ayah Korban Air Asia: Mukjizat Itu Selalu Ada

Rep: Andi Nurroni/ Red: Erdy Nasrul
Beberapa korban hilangnya pesawat Air Asia menangis.
Foto: Mirror
Beberapa korban hilangnya pesawat Air Asia menangis.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO--Tak terperi sedihnya hati Jun Hing, pengusaha toko bangunan asal Lumajang, Jawa Timur. Dua puterinya, Virna Yovina (26) dan Christine Aulia Purnomo (24) menjadi bagian dari 162 penumpang Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata.

Perpisahan dengan kedua putrinya itu, menurut Jun Hing sangat mengejutkan. Betapa tidak, dikisahkannya, semalam sebelum keduanya hilang bersama pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh, mereka baru saja merayakan pesta pertunangan kakak sulung mereka di Malang.

"Malamnya mereka pamit ke Surabaya, untuk mengejar penerbangan pagi ke Singapura. Mereka mau berlibur," ujar Jun Hing, dijumpai di Crisis Center Bandara Juanda Surabaya, Rabu (31/12).

Meski begitu, lelaki 60-an tahun itu mengaku terus menguatkan diri. "Saya sebagai kepala keluarga harus meberikan kekuatan pada keluarga, saya," ujarnya dengan haru kepada Republika, Rabu (31/12).

Meski mengaku pasrah, Jun Hing masih berharap besar adanya keajaiban. "Kemungkinannya memang kecil. Tapi sekecil apapun, tapi mukjizat itu selalu ada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement