Rabu 31 Dec 2014 13:35 WIB
Air Asia QZ8501

Cuaca Buruk Paksa Heli Pengevakuasi Balik Arah

Rep: C85/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sebuah serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 terapung di laut di Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)
Sebuah serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 terapung di laut di Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Satu helikopter Superpuma milik TNI AU yang ikut dalam upaya evakuasi korban Air Asia QZ8501 pada hari ini sempat terpaksa berputar arah dan kembali lagi mendarat di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah akibat cuaca buruk. 

Cuaca tak bersahabat memang menghambat upaya evakuasi yang dilakukan TNI AU dan Basarnas sejak Rabu (31/12) pagi hingga siang.  

Kepala Bidang Hukum Lanud Iskandar Andro Pradipta menjelaskan, Helikopter Superpuma yang melakukan pencarian baru mencapai jarak 50  mil laut sebelum kemudian terpaksa berputar arah. "Cuaca memang buruk sekali. Sehingga evakuasi terhambat," jelasnya kepada Republika.

Selang satu jam setelah Superpuma mendarat, Helikopter Dolphin milik Basarnas menyusul melakukan pendaratan di Lanud Iskandar. Namun kali ini tim berhasil mengevakuasi dua jasad korban pesawat AirAsia QZ8501.

Hingga siang ini, berdasarkan data dari Basarnas, tercatat tujuh korban yang ditemukan. Dengan dua jenazah berhasil dievakuasi ke Pangkalan Bun untuk kemudian akan diterbangkan ke Surabaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement