Rabu 31 Dec 2014 13:24 WIB

Tujuh Korban Air Asia Ditemukan

Air Asia. Ilustrasi
Foto: Air Asia
Air Asia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga kini berhasil mengevakuasi tujuh jasad korban pesawat AirAsia QZ8501. "Hingga saat ini, badan pesawat belum ditemukan. Yang ditemukan hingga hari ini tujuh jasad," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Tujuh jenazah tersebut terdiri dari empat laki-laki dan tiga jasad perempuan. Enam jenazah tersebut masih berada di KRI Banda Aceh dan satu di kapal Malaysia. "Tadi, kami berusaha untuk membawa jenazah dari kapal. Tapi dua helikopter kami terpaksa kembali lagi ke Pangkalan Bun, karena cuaca buruk," tambah dia.

Pihaknya terus melakukan upaya pencarian jasad korban dan bangkai pesawat tersebut.

Saat ini, proses pencarian dipersempit menjadi dua sektor yakni sektor empat dan lima yang terletak di perairan dekat Pangkalan Bun. Terdapat 17 helikopter dan 9 pesawat yang akan dikerahkan pada hari keempat pasca jatuhnya pesawat itu. Tim Basarnas sendiri terdiri dari berbagai satuan angkatan yakni Angkatan Udara dan Angkatan Laut.

Basarnas bakal memfokuskan pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ini di dua sektor wilayah saja. Itu dilakukan untuk memaksimalkan proses pencarian dan evakuasi di Selat Karimata.  

Hal tersebut diungkapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo dalam konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Basarnas, Rabu (31/12).  

Ia mengatakan, untuk proses pencarian dan evakuasi korban, Basarnas mengerahkan dua unsur yaitu unsur udara dan laut.

Untuk unsur udara, Basarnas dibantu dengan TNI dan Polri telah menyiapkan 17 helikopter. Selain itu Basarnas dan semua instansi di bawah komandonya juga menyediakan 9 pesawat untuk sewaktu-waktu bisa digerakkan untuk pencarian dan evakuasi. "Saat ini belum bergerak karena cuaca buruk," ujar Soelistyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement