REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tak ingin pedagang Pasar Klewer menganggur lebih lama. Paska tertimpa bencana kebakaran, Dinas Pengelola Pasar (DPP) bakal mengebut pembuatan Detail Enginering Design (DED) pasar darurat untuk menampung aktivitas pedagang.
Dengan segera selesainya DED, diharapkan anggaran pembangunan pasar darurat bisa segera turun.Sehingga pasar darurat bisa segera dibangun. Anggaran pembuatan DED pasar darurat diambilkan dari anggaran tak terduga APBD 2015 senilai Rp 2 milyar. Hanya pos anggaran tak terduga yang dimungkinkan untuk biaya pembuatan DED.
Kepala Dinas PengelolaPasar (DPP) Kota Solo, Subagyo, Rabu (31/12), mengatakan, pihaknya menargetkan waktu paling lama empat hari guna menyusun DED. ''Lebih cepat lebih baik. Karena ini darurat, harapan kita tiga hari selesai-lah. Atau empat hari paling lama,'' tambahnya.
Dengan DED itu, akan diajukan permohonan dana pasar darurat ke pusat. ''Begitu disetujui, DPP menunjuk pelaksana lapangan. Sehingga pedagang tidak berlama-lama kehilangan aktivitas dagang,'' kata Subagyo usai Rapat dengan Komisi III DPRD KotaSolo.
Menurut Subagyo, sesuai ketentuan dalam pembuatan DED, besaran anggaran DED sebesar tiga persen dari nilai anggaran bangunan yang akan dibangun. Lantaran pasar darurat membutuhkan Rp 28 milyar, maka anggaran pembuatan DED diperkirakan sekitar Rp 1 milyar.
''Normatifnya tiga persen dari nilai bangunan. Ya, syukur-syukur seperti yang disampaikan Komisi III tadi, konsultan idep-idep nyumbang pemkot. Jadi, bisa lebih murah lagi''.
Dikatakan, pasar darurat nanti akan menampung 2.434 pedagang. Terdiri dari 1.532 pedagang kios,765 pedagang oprokan dan 137 pedagang renteng. Soal lokasi pasar darurat, hingga kini pemkot belum menerima jawaban dari pemilik lahan Alun-Alun Utara maupun Benteng Vastenburg. Hal ini lantaran kedua lahan itu bukan merupakan aset pemkot. ''Tempat belum final. Sedang komunikasi. Sudah nyurati, tetapi belum ada jawaban,'' ujar Subagyo.
Sambil menunggu pasar darurat, DPP menawarkan 11 pasar tradisional yang bisa dimasuki pedagang untuk berjualan sementara. Ke-11 pasar itu, yakni Pasar Pucangsawit, Pasar Kliwon, Pasar Legi, Pasar Harjodaksino, Pasar Kleco, Pasar Kembang, Pasar Jongke, Pasar Ayu,Pasar Nusukan, Pasar Ngarsopuro dan Pasar Panggungrejo.