REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Penerbangan Air Asia Indonesia akan mengundang keluarga korban QZ8501 ke Surabaya. Pihak Air Asia juga akan menyediakan tim yang siap berdedikasi sebagai penyedia layanan yang akan diberikan kepada setiap keluarga.
"Ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua kebutuhan keluarga korban terpenuhi," kata perwakilan AirAsia melalui facebook resminya, Air Asia. Konselor, agama dan tenaga spiritual juga telah diundang ke pusat keluarga untuk memberikan layanan yang diperlukan.
Air Asia Indonesia mengaku sangat menyesalkan bahwa informasi tentang puing-puing yang ditemukan Basarna pada Selasa (30/12) benar adanya. Puing-puing tersebut memang bagian dari QZ8501, pesawat yang telah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara pada Ahad (28/12).
Berdasarkan laman facebook resmi Air Asia, puing-puing pesawat itu ditemukan di Selat Karimata sekitar 110 mil laut selatan barat dari Pangkalan Bun. Pesawat ini berjenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC.
Pesawat ini memiliki kapasitas 155 penumpang. Penumpangnya terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak dan 1 bayi. Selain itu, awal pesawat terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin dan satu insinyur.
Pada saat ini, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung. Penyelidikan lebih lanjut dari puing-puing yang ditemukan di lokasi juga masih berlangsung.
Karyawan AirAsia Indonesia telah dikirim ke lokasi yang dimaksud itu. Mereka akan sepenuhnya bekerja sama dengan Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan pihak berwenang terkait di penyelidikan.