Selasa 30 Dec 2014 21:59 WIB

Gelombang Tinggi Hambat Evakuasi Korban AirAsia QZ8501

Rep: c85/ Red: Erdy Nasrul
  Wapres Jusuf Kalla memantau proses pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak di Pusat Informasi Basarnas Jakarta, Ahad (28/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Wapres Jusuf Kalla memantau proses pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak di Pusat Informasi Basarnas Jakarta, Ahad (28/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkapkan bahwa gelombang tinggi menjadi  hambatan dalam proses evakuasi Kepala Basarnas Marsda Henry Bambang Soelistiyo mengungkapkan gelombang di Perairan Tanjung Pandan saat ini tinggi sehingga membuat pencarian terhambat. Bambang menyebut, tinggi gelombang hingga 3 meter di perairan wilayah yang diperkirakan banyak terdapat bagian dari pesawat dan korban AirAsia QZ8501.

"Kalau nanti malam tinggi gelombang mereda maka malam pun kalau bisa kita lakukan evakuasi yang terlihat dengan lampu-lampu yang ada di kapal, saya perintahkan mereka evakuasi tapi gelombang sekarang ini masih 3 meter," jelas Bambang, Selasa (30/12).

Bambang juga menambahkan,  esok hari Basarnas akan lakukan evakuasi, mengingat tantangan yang ada adalah tinggi gelombang maka Basarnas meminta bantuan TNI AL untuk evakuasi. "Dua tim penyelam tambahan sebanyak 14 org. Kemudian dari Kopaska. Saat ini sudah ada 9 personel yang sudah ada di Pangkalan Bun tapi kita tidak bisa geser mereka ke lokasi karena cuaca," jelasnya.

Oleh karena itu, Bambang menjelaskan, besok Basarnas akan lakukan penyisiran semaksimal mungkin. "Kepada 3 kapal ini saya minta lokalisir semua debris di loikasi dan kemungkinan munculnya jenazah kembali," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement