REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sampai saat ini Air Asia belum juga memberi pernyataan tentang penemuan pesawat QZ8501 di Pakalan Bun, Kalimantan Tengah. Padahal, sebelumnya mereka berjanji memberi pernyataan.
Awak media pun sudah bersiap. Namun tidak satu pun petinggi Air Asia, Angkasa Pura maupun dari Basarnas dan Pemkot Surabaya yang memberi pernyataan.
Padahal sejumlah pejabat turut hadir di ruangan tersebut, antara lain Ketua Basarnas Surabaya Muhammad Hernanto, Dirut PT Angkasapura I Tommy Sutomo, GM PT Angkasapura I Juanda Trikora Harjo, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Suasana ruang crisis centre yang berisi keluarga dan kerabat penumpang pesawat QZ8501 masih tegang panik, dan sedih.
Berdasarkan pantauan, ketegangan di ruangan yang tertutup bagi wartawan ini mulai mereda. Sejumlah keluarga penumpang terlihat masih menangis, sebagian berdoa, dan sebagian lagi terlihat sedang berbicara melalui telepon. Di dalam ruangan, sejumlah petugas terlihat sedang menenangkan keluarga penumpang.
Sebelumnya, serpihan-serpihan berukuran cukup besar terekam berada di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, saat tim pencarian menyisir sekitar lokasi.
Posisi serpihan itu arah 230 derajat dari Pangkalan Bun dengan jarak 105 mil laut atau 190 kilometer. Sudah ditemukan enam jenazah dan tiga lainnya sudah diangkat.
Sejumlah foto yang ditampilkan menunjukkan setidaknya beberapa serpihan. Masing-masing berbentuk persegi panjang warna coklat, batang memanjang berwarna perak, segitiga warna kekuningan, serta serpihan-serpihan berwarna hitam dan merah.