REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Aparat keamanan mempersempit persembunyian kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan mengerahkan ratusan personel untuk mencarinya.
Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro di Palu, Selasa (30/12), mengatakan saat ini aparat fokus pencarian kelompok bersenjata di wilayah Lembah Napu yang berada di perbatasan Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.
Beberapa hari sebelumnya, seorang warga Lembah Napu berhasil menyelamatkan diri penyergapan kawanan sipil bersenjata yang dipimpin Santoso.
Warga tersebut kemudian lapor ke aparat, sehingga dikerahkan pasukan dari Polri dan TNI untuk memburu kelompok teroris yang jumlahnya sekitar 20 orang itu.
Santoso dan anakbuahnya yang selama ini bersembunyi di hutan beberapa hari lalu turun gunung untuk mencari bahan makanan.
Kawanan teroris itu kemudian menangkap warga yang sedang berburu di hutan untuk disuruh membeli beras dan berbagai logistik lainnya, namun warga yang disuruh itu melarikan diri.
Sementara seorang warga Desa Tamadue tewas di tangan kelompok bersenjata karena melawan ketika hendak ditawan. Hingga saat ini ada tiga warga Lembah Napu yang hilang di hutan, dan belum ditemukan.
Sebelumnya Kepala Polda Sulawesi Tengah mengaku belum bisa memperkirakan waktu pengejaran kelompok sipil bersenjata serta operasi penyelamatan korban penculikan itu mengingat lokasi pencarian berada di wilayah pegunungan dan hutan.
"Pokoknya kita cari sampai ketemu karena teroris adalah musuh negara," kata mantan Wakil Kepala Detasemen 88 Antiteror ini.