REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Dinas Sosial Kabupaten Bandung, menjamin ketersediaan logistik untuk pengungsi korban banjir Citarum di Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang masih cukup aman. Bahkan ia menjamin untuk dua minggu mendatang, logistik untuk pengungsi masih tersedia.
Dinsos mengakui, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung untuk kelancaran distribusi logistik ke pos pengungsian. “Kami terus berusaha, agar pasokan logistik untuk para pengungsi banjir tidak berkurang, mulai dari makanan, pakaian dan obat-obatan yang dipasok oleh Dinas Kesehatan”, kata kepala dinas social kabupaten Bandung, Nina Setiana, Senin (29/12).
Data yang diperoleh dari BPBD Kab. Bandung mengungkapkan, jumlah pengungsi hingga Sabtu lalu (27/12) tercatat 14.640 jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding dua hari sebelumnya, menyusul kian menyusutnya genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang. Puncak jumlah pengungsi terjadi pada hari Kamis (25/12) yang mencapai 15.986 jiwa.
Selain menjamin pasokan logistik, kata Nina, Pemkab Bandung bekerjasama dengan PMI setempat memberikan rujukan kepada 31 pasien yang menjadi korban bencana banjir. Sebagian besar rujukan pasien diarahkan ke Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah. Akibat penyakit rheumatik, stroke, jantung, kram usus, muntaber atau pasien karena penyakit lanjut usia.
Usaha yang dilakukan Pemkab Bandung untuk melayani pengungsi, dilakukan dengan cara penyediaan 4 buah dapur umum untuk melayani ribuan pengungsi yang berlokasi di 75 titik. Dapur umum posko Dayeuhkolot, tercatat paling besar melayani pengungsi yang berada di 38 titik, dapur umum posko Baleendah melayani 26 titik dan dapur umum posko Parunghalang melayani 11 titik pengungsian.