Senin 29 Dec 2014 21:45 WIB

Air Rendam Puluhan Rumah di Sitiarjo Malang

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 37 unit rumah di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak Minggu (28/12) terendam banjir, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono, Senin mengatakan air banjir merendam 37 rumah warga Dusun Palung dan Dusun Rowo Terate, Desa Sitiarjo, dengan ketinggian air selutut orang dewasa.

"Sekarang air yang merendam puluhan rumah warga tersebut sudah mulai surut. Pada setiap musim penghujan di dua desa tersebut memang sebagai daerah langganan banjir. Banjir yang menerjang Desa Sitiarjo ini salah satunya disebabkan air Sungai Mbambang meluap karena sungai tersebut tidak mampu menampung air hujan," katanya.

Karena kejadian banjir tersebut rutin terjadi setiap tahun, katanya, masyarakat setempat sudah tahu cara dalam mengantisipasi kejadian itu dan mereka sudah siap jika sewaktu-waktu banjir datang. Sebelum ada kejadian banjir itu, BPBD sudah mempersiapkan tenaga dan logistik untuk membantu warga.

 

Menurut Bagyo, BPBD sudah mengirimkan bantuan logistik berupa sembako dan membuka dapur umum untuk korban banjir. Saat ini, warga di Desa Sitiarjo masih merayakan Natal karena sebagian besar warga di wilayah itu adalah Nasrani.

Sementara Kepala Desa Sitiarjo, Lispianto membenarkan jika wilayah desanya sejak Selasa (28/12) hingga Senin (29/12) dini hari terendam banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Malang. Puluhan rumah terendam banjir, bahkan sebelum surut air hingga mencapai lebih dari satu meter. "Desa kami ini memang setiap tahun sebagai langganan banjir karena Desa Sitiarjo ini letaknya di bawah jika dibandingkan dengan desa yang lainnya," katanya.

Di Desa Sitiarjo, katanya, ada tiga dusun yang menjadi langganan banjir, yakni Dusun Krajan, Rowo Terate, dan Palung. Karena dusun tersebut sebagai langganan banjir, warga setempat kini sudah bisa melakukan antisipasi.

"Meski daerahnya menjadi langganan banjir, bahkan beberapa waktu lalu terjadi banjir bandang dan memporak-porandakan wilayahnya dan tidak sedikit yang kehilangan harta benda, bahkan jiwa sanak saudaranya, warga tetap tidak mau direlokasi ke wilayah lain yang lebih aman," katanya.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Hafi Lutfi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk banjir Sitiarjo, diantaranya menyiapkan tim piket petugas siaga penuh dan dapur umum.

Untuk hari ini, katanya, pihaknya memang belum membuka dapur umum karena air sudah, namun jika banjir datang lagi, BPBD akan membuka dapur umum. "Biasanya lokasi dapur umur ada di halaman belakang Gereja Jawi Wetan dan lokasinya agak tinggi, sehingga aman dari banjir dan akses jalan juga mudah dijangkau," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement