Selasa 30 Dec 2014 06:16 WIB

Banjir di Bandung, 146 Orang Sakit dan 3 Orang Meninggal

Rep: c80/ Red: Esthi Maharani
Banjir yang terjadi di Baleendah, Bandung
Foto: twitter @Sutopo_BNPB
Banjir yang terjadi di Baleendah, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Selama sepuluh hari, korban banjir di kabupaten Bandung tinggal pengungsian. Puncaknya saat lebih dari 15 ribu orang terpaksa mengungsi. Di dalam pengungsian, tak sedikit pengungsi yang mengalami masalah kesehatan bahkan hingga meninggal. Berdasarkan data, ada 146 orang sakit dan 3 orang meninggal.

‘’Selama banjir, ada sebanyak 146 orang yang sakit dan 3 orang meninggal. Dari yang meninggal itu satu orang balita, satu orang remaja dan lansia,’’ kata kepala pelaksana harian badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Bandung, Marlan, Senin (29/12). 

Marlan mengatakan, berbagai penyakit memang kerap menghantui pengungsi diantaranya, muntaber, ISPA, diare, gatal –gatal dan pusing. Sehingga, pihaknya harus menyiagakan tenaga medis untuk menangani pengungsi yang sakit agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa. 

Sementara itu, kepala dinas social kabupaten Bandung, Nina Setiana mengatakan, Pemkab Bandung bekerjasama dengan PMI setempat memberikan rujukan kepada 31 pasien yang menjadi korban bencana banjir. Sebagian besar rujukan pasien diarahkan ke Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah. Akibat penyakit rheumatik, stroke, jantung, kram usus, muntaber atau pasien karena penyakit lanjut usia 

Sementara, Nina membenarkan, posko kesehatan yang berada tidak jauh dari lokasi pengungsian, mulai tanggal 23 sampai 27 Desember 2014 telah memeriksa pasien sebanyak 146 pasien anak-anak, dewasa dan orang tua. Mereka mengeluh karena penyakit mata, diare, gatal-gatal, pusing dan maag.  

Pemeriksaan dan pengobatan pasien dilakukan oleh sejumlah tenaga medis berupa pemberian obat-obatan dan pemeriksaan tekanan darah. “Kalau sakitnya cukup berat, kita rujuk ke rumah sakit terdekat menggunakan layanan ambulans yang berada diseputar lokasi pengungsian”, ucapnya. 

Pelayanan kesehatan dilakukan keseluruh pos pengungsian dengan menerjunkan puluhan tenaga medis. Sampai hari Sabtu (27/12) jumlah pengungsi yang sudah memperoleh pelayanan dan pemeriksaan kesehatan tercatat 3.323 orang. Sebagian besar mereka menderita ISPA, hipertensi, lambung dan diare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement