Senin 29 Dec 2014 19:12 WIB

Tim SAR Babel Dihadang Gelombang Tinggi

 Personil TNI AU melakukan proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dari pesawat Hercules diatas perairan Belitung Timur, Senin (29/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Personil TNI AU melakukan proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dari pesawat Hercules diatas perairan Belitung Timur, Senin (29/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGAR -- Tim SAR Gabungan Provinsi Bangka Belitung yang melakukan penyisiran terkait dugaan hilangnya pesawat AirAsia di perairan Belitung Timur dihadang gelombang tinggi dan memutuskan untuk kembali ke Posko SAR Terpadu di Pelabuhan Manggar.

"Kami tidak mungkin melanjutkan penyisiran, daripada anggota celaka lebih baik kembali ke posko," kata Kepala Basarda Bangka Belitung, Joni Superiadi di Manggar, Senin (29/12).

Ia menjelaskan, selain gelombang yang tinggi juga sudah mulai malam, sehingga mengganggu jarak pandang untuk melakukan penyisiran di seputaran pulau-pulau kecil di kawasan itu.

"Pencarian malam juga tidak efektif, maka seluruh tim kembali ke posko tanpa ada hasil alias nihil dan besok dilanjutkan lagi pencarian," ujarnya.

Tim SAR yang mengerahkan ratusan anggota tersebut melakukan penyisiran dengan menggunakan enam unit kapal yang disebar ke tiga pulau kecil di kawasan itu.

Tim mulai berangkat sekitar pukul 14.00 WIB dari Pelabuhan Manggar dan langsung menuju Pulau Nangka, Pulau Long dan Pulau Penepi yang jaraknya berdekatan.

"Tim disebar ke beberapa titik menyisiri ketiga pulau tersebut, disamping juga melakukan pencarian di darat pulau-pulau itu," kata Joni.

Tim SAR Bangka Belitung menerjunkan sebanyak 55 personel gabungan yang terdiri atas personel Satuan Brimob dan Polair Polda Babel serta sejumlah relawan.

"Kami berangkat Minggu (28/12) siang dari Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang dan merapat di Pelabuhn Manggar pada Senin (29/12) pagi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement