Senin 29 Dec 2014 18:59 WIB

SAR Pasaman Kesulitan Cari Nelayan Hilang

Pencarian nelayan hilang (ilustrasi)
Pencarian nelayan hilang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK -- Personil Pos SAR Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kesulitan mencari tiga orang nelayan yang hilang di perairan Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat setelah perahunya dihantam ombak sejak Kamis (25/12).

"Pencarian berjalan lancar dan cuaca mulai mendukung. Namun, terbatasnya informasi awal menbuat tim kesulitan mencari nelayan yang hilang itu," kata Koordinator Pos SAR Pasaman, Pasaman Barat, Pandu, Senin.

Ia menambahkan kesulitan pencarian nelayan yang hilang itu disebabkan karena keterlambatan masyarakat melaporkan kejadian tersebut ke pihak SAR.

"Kejadian hilangnya sudah sejak Kamis (25/12), namun kita baru mendapatkan informasi pada Senin (29/12) sekitar pukul 10.00 WIB," ujarnya.

Selain itu, minimnya informasi awal mengenai lokasi berlayarnya korban juga tidak jelas sehingga tim pencarian hanya berupaya yang terbaik.

Pihaknya menurunkan tujuh personil menggunakan perahu karet menyusur pinggiran pantai Air Bangis sampai Sasak.

"Sedangkan tim lain yang menggunakan perahu mesin menyusur ke tengah laut atau tempat ditemukannya korban pertama atas nama Budi (32)," jelasnya.

Ia menyebutkan krinologis hilangnya kapal nelayan itu berawal ketika pergi melaut dengan dua buah kapal yakni KM Gurita dan KM Ikan Layar pada Rabu (24/12) lalu ke tengah laut arah selatan pulau Gosong Bide.

Setelah sekian lama berlayar, kapal yang kembali ke dermaga hanya KM Gurita. Sehingga masyarakat dan keluarga korban KM Ikan Layar yang berjumlah empat orang mulai panik.

Saat itu juga lima buah kapal nelayan langsung mencari kapal yang diduga dihantam gelombang tersebut.

"Satu orang nelayan yang ditemukan terapung di tengah laut. Saat ini jasad korban sudah dikebumikan," ujarnya.

Ia mengharapkan nelayan yang hilang bisa ditemukan dengan cepat. Informasi sekecil apapun dari masyarakat akan ditindakkanjuti dengan cepat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement