Senin 29 Dec 2014 15:34 WIB

BMKG: Waspadai Angin Kencang di Pulau Geser

Angin kencang (ilustrasi)
Foto: hoboken411.com
Angin kencang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengingatkan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut maupun udara agar mewaspadai angin kencang berkecepatan lebih dari 30 KM/jam di pulau Geser, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada beberapa hari ke depan.

"Kecepatan angin serupa juga diprakirakan terjadi di pulau Ambon," kata kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy, dikonfirmasi, Senin (29/12).

Sehubungan dengan itu, para penyedia maupun pengguna transportasi laut dan udara diimbau untuk menaati peringatan dini tersebut.

"Jadi peringatan dini itu hendaknya dipatuhi masyarakat guna mengantisipasi musibah yang tidak diingnkan," ujarnya.

Data BMKG menyebutkan, kecepatan angin bervariasi 20 - 25 KM/jam berpeluang terjadi di Kabupaten Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah, Kota Ambon, Kabupaten Kepulauaan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

George mengemukakan, peringatan dini juga telah diteruskan melalui BPBD di sembilan Kabupaten dan dua Kota.

"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrem. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujar George.

Ia meminta bupati dan wali kota untuk mengimbau perusahaan penyedia jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca dan tidak memaksakan diri berlayar bila kondisi tidak memungkinkan.

George menambahkan, dalam kondisi cuaca ekstrem, Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan keselamatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement