Senin 29 Dec 2014 10:36 WIB
AirAsia hilang

Denjaka Dikerahkan Cari Air Asia

 Sejumlah prajurit pasukan khusus Intai Amfibi (Taifib) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL melakukan defile pada peringatan HUT Ke-69 Korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (17/11). (Antara/M Risyal Hidayat)
Sejumlah prajurit pasukan khusus Intai Amfibi (Taifib) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL melakukan defile pada peringatan HUT Ke-69 Korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (17/11). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut mengerahkan pasukan khususnya, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Korps Marinir TNI AL untuk mencari pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak ketika melakukan perjalanan dari Surabaya ke Singapura pada Ahad (28/12) pagi.

"Kita siapkan 675 personil untuk melakukan pencarian pesawat AirAsia yang mengalami hilang kontak," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan usai apel Pelepasan Satgas Pencarian Korban Pesawat AirAsia, di Lapangan Apel Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Senin. Jumlah pasukan Denjaka yang dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia sebanyak 53 orang.

Denjaka merupakan pasukan khusus TNI AL, yang terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) yang dibina di Mako Marinir Cilandak. Saat apel, Wakasal yang didampingi oleh Dankormar Mayjen (Mar) TNI A Faridz Washington dan Pangarmabar Laksamana Muda TNI Widodo juga memeriksa pasukan yang akan diberangkatkan, khususnya Denjaka. Sementara 675 personil Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) akan siaga, sambil menunggu permintaan bantuan dari Badan SAR Nasional (Basarnas).

Didit mengatakan, dalam melakukan pencarian korban pesawat Air Asia yang hilang, Denjaka bisa melakukan 'Rubber Duck Operation' , yakni operasi berisiko tinggi yang sering dilakukan oleh anggota Pasukan Intai Ampibi Korps Marinir, diawali dengan menerjunkan perahu karet dari udara yang dikaitkan pada parasut selanjutnya para peterjun dengan teknik 'free fall' menyusul mengejar arah jatuhnya perahu karet.

Sebelum Rubber Duck diluncurkan dari pesawat terlebih dahulu diperhitungkan faktor ketinggian, arah, dan kecepatan angin agar proses penerjunan berlangsung sempurna dan pendaratan tertuju pada lokasi yang telah direncanakan sebelumnya. "Namun, pelaksanaannya akan dikoordinasikan oleh Basarnas. Basarnas merupakan "leading sector" pencarian korban pesawat," katanya.

Menurut Didit, para pasukan Denjaka yang dikerahkan untuk membantu pencarian korban akan bertugas selama tiga hari, sesuai perbekalan yang disiapkan. Namun, tugas pencarian bisa diperpanjang manakala Basarnas masih membutuhkannya.

Dalam proses pencarian itu, Denjaka akan disiapkan empat unit Sea Rider dan enam perahu karet.

Selain mengerahkan personil pasukan khususnya, TNI AL juga mengerahkan delapan kapal perang (KRI), dua kapal patroli dan dua helikopter. "Pencarian akan difokuskan di wilayah perairan Bangka Belitung. Namun, pencarian akan dikoordinasikan oleh Basarnas agar tak terjadi tumpang tindih," ucap Didit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement