Senin 29 Dec 2014 10:32 WIB
AirAsia hilang

Ketua MPR Prihatin atas Hilangnya Air Asia QZ 8501

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan rasa simpatinya dan turut prihatin atas hilangnya pesawat AirAsia bernomor QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang dilaporkan hilang kontak sejak Minggu (28/12). "Turut prihatin atas hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501," kata Zulkifli Hasan dalam siaran pers Setjen MPR RI yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut rilis tersebut, beliau (Ketua MPR) mendoakan semoga pesawat tersebut dapat segera ditemukan dan seluruh penumpang dalam kondisi selamat, seraya menambahkan agar pihak-pihak terkait melakukan upaya terbaik untuk menemukan pesawat AirAsia tersebut. Kepada pihak keluarga, beliau berharap agar mereka tetap tabah dan bersabar menghadapi cobaan ini. Kepada seluruh komponen bangsa, Ketua MPR mengajak untuk bersama-sama mendoakan yang terbaik.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan, berbagai pihak terkait terus memaksimalkan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak tersebut. "Hari ini kita terus memaksimalkan yang ada untuk pencarian," kata Djoko Murjatmodjo.

Ia mengungkapkan bahwa di lautan yang diperkirakan menjadi lokasi terakhir pesawat terdapat "traffic" yang cukup padat tetapi diharapkan arus pelayaran yang ada tidak menghambat proses pencarian.

Selain itu, ujar dia, kapal-kapal yang ada di sekitar lokasi seperti kapal nelayan juga diharapkan bisa membentuk dalam memberikan informasi sehingga bisa diperoleh titik cerah dalam pencarian. "Kami juga harapkan mendapat informasi dari masyarakat," katanya.

Sedangkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) menekankan bahwa pihaknya menerima informasi yang masuk terkait pesawat AirAsia QZ 8501, tapi setiap informasi yang masuk itu juga mesti dikonfirmasi kebenarannya terlebih dahulu. "Biasanya bila ada kejadian seperti ini, informasi menjadi simpang siur," kata Kepala Basarnas Marsda TNI FH Bambang Soelistyo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement