REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kebakaran yang melanda Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, mengundang perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan siap membantu mencarikan dana untuk membangun kembali pasar tersebut.
Ganjar mengatakan Pemprov Jateng siap membantu penanganan pascakebakaran baik dalam hal pembangunan pasar darurat maupun pembangunan total pasar bursa tekstil dan produk tekrtil terbesar di Indonesia itu. Pemprov Jateng juga siap menjembatani komunikasi dengan pemerintah pusat terkait kebutuhan anggaran.
Ia menilai untuk membangun kembali Pasar Klewer membutuhkan dana yang besar, sehingga Pemkot Solo kemungkinan tak bisa menanggung sendiri dana tersebut.
"Sudah nggak kuat ini. Nanti, akan kami bantu bicara dengan pemerintah pusat. Kan ada APBN Perubahan (APBN P) yang dibahas Februari. Itu kesempatan yang bisa kami dorong. Darimanapun yang memungkinkan. Intinya kami siap membantu," katanya.
Menurutnya melihat kondisi bangunan Pasar Klewer yang sudah prorak poranda, dan konstruksi sudag runtuh, praktis pasar harus dibangun total. Saat ini, pemerintah fokus pada upaya penyediaan pasar darurat. Ini agar pedagang bisa segera berjualan kembali. Pemprov menunggu Pemkot Solo untuk mencari lokasi bagi pembangunan pasar darurat.
Gubernur menyatakan, pembangunan pasar darurat dan pembangunan total Pasar Klewer diupayakan secepatnya. Terlebih, kebakaran Pasar Klewer bisa dikategorikan sebagai bencana.
Walikota Solo, Hadi Rudyatmo, mengatakan, pemkot telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pekerjaan Umum. Seluruh anggaran pembangunan pasar didanai pemerintah tanpa melibatkan investor.
''Jadi, tidak pakai investor. Seluruhnya didanai pemerintah. Kalau investor engko malah mawut (nanti malah morat-marit),'' kata Rudy, panggilan akrab Walikota.
Memang, apa yang dikatakan Rudy ada benarnya, tanpa invesotor atau lelang proyek. Soalnya, musibah kebakaran Pasar Klewer termasuk post mayor. Jadi, pemerintah tinggal menunjuk atau melaksanakan pelaksanaan proyek pembangunan pasar sendiri tanpa melalui lelang rekanan.