REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Liburan itu harusnya menjadi liburan terakhir Alain Oktavianus Siaun bersama keluarganya sebagai seorang bujangan. Namun, justru berakhir sebagai tragedi.
Hal itu karena pesawat yang ditumpanginya, AirAsia QZ8501 tujuan Singapura hilang kontak saat berada di udara. Namun bagi tunangannya Louise Sidharta (25 tahun), Alain pasti akan ditemukan.
Ia mengatakan sedang dalam perjalanan menuju bandara ketika mendengar insiden tersebut. Dia sedianya akan melakukan penerbangan pukul 13.25 waktu Singapura untuk bertemu tunangannya dan lima kerabatnya.
"Saya mendengarnya di radio. Langsung saja saya cari beritanya di Internet. Hati saya tahu tunangan saya berada dalam penerbangan itu," ujarnya kepada wartawan yang menunggu di ruang tunggu khusus yang disediakan di Terminal 2 Bandara Internasional Changi sekitar pukul 18.30.
Sidharta lantas mengonfirmasi kepada keluarga tunangannya di Indonesia untuk memastikan apakah benar Siaun, orangtuanya dan tiga saudaranya berada dalam penerbangan tersebut. Sidharta mengatakan dia akan menghabiskan liburan bersama mereka sebelum dia dan Siaun menikah.
Pernikahan mereka rencananya akan berlangsung Mei tahun depan. Tampak tegar, Sidharta yang ditemani kakak perempuannya dan kerabat lain mengingatkan keluarga korban agar tetap kuat dan tidak memikirkan hal negatif.
"Kita harus tetap berpikir positif dan berharap orang yang kita cintai bisa segera ditemukan," katanya berbicara dalam campuran bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dikutip dari The Star, Ahad (28/12). Sidharta menambahkan dia akan tetap berada di ruang tunggu bandara dan menunggu di sana.
Pesawat Air Asia QZ8501 lepas landas dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Pesawat hilang dari radar setelah terbang 42 menit.Pesawat membawa tujuh awak pesawat dan 155 penumpang. Penumpang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi.