Ahad 28 Dec 2014 16:18 WIB

Orang Tua Pilot Air Asia Berangkat Ke Surabaya

Rep: C67/ Red: Indira Rezkisari
Pesawat AirAsia AirbusA320-200 yang serupa dengan pesawat di gambar ini hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.
Foto: AFP
Pesawat AirAsia AirbusA320-200 yang serupa dengan pesawat di gambar ini hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Mendengar kabar pesawat Air Asia QZ 8501 hilang kontak, kedua orang tua pilot Irianto di Yogyakarta langsung berangkat ke Surabaya. Mereka berangkat pukul 12.00 WIB setelah mengetahui kepastian nasib Irianto dari media.

“Suwarto dan Nyai Suwarto berangkat ke bandara Sidoarjo setelah mendapatkan kabar tentang Irianto,” ujar Ayik Folia Amartjo kerabat Irianto saat ditemui wartawan di kediaman orang tua Irianto di RT 05 RW 16, Nanggulan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Ahad (28/12).

Ayik mengatakan, dua hari yang lalu, Irianto datang ke Yogyakarta untuk menghadiri tujuh hari meninggalnya Edi Suryanto, adik kandungnya. “sudah seperti ayah saya sendiri karena yang momong saya sejak kecil,” katanya.

Irianto, kata Ayik, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dikatakan Ayik, Irianto memiliki dua anak. Sebelum bekerja di Air Asia, kata Ayik, Irianto bekerja di Adam Air. Irianto bekerja di Air Asia sudah tiga tahun.

Sementara Wagimin, tetangga rumah orang tua Irianto mengaku dulu pernah mengantarnya untuk cek kesehatan saat mendaftar AURI calon penerbang. Menurutnya, Irianto belum lama ini datang ke Yogyakarta karena adik kandungnya meninggal.

“Semoga keluarga diberi kesabaran,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement