REPUBLIKA.CO.ID, CANBERA -- Pemerintah Australia telah menawarkan diri untuk membantu pencarian dan operasi penyelamatan untuk Pesawat Air Asia yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura pada Ahad (28/12) pagi WIB. "Pesawat itu meminta penyimpangan perjalanan karena cuaca sebelum komunikasi dengan pesawat itu hilang kontak saat itu kepada Air Traffic Control Indonesia (ATC)," bunyi pernyataan Air Asia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan dia telah berkomunikasi dengan Indonesia, Singapura, Malaysia dan Korea Selatan yang warganya berada di dalam pesawat tersebut. Berdasarkan pernyataan Direktur Jenderal Transportasi Udara Djoko Murjatmodjo dari 155 penumpang, 149 orang adalah Warga Negara Indonesia dan Singapura, Malaysia, serta Perancis masing-masing satu orang. Sedangkan, tiga orang lainnya berasal dari Korea Selatan.
Meskipun AirAsia telah mengeluarkan daftar penumpang yang menunjukkan tidak ada warga Australia pada penerbangan tersebut, Bishop mengatakan kepada wartawan bahwa ia mencari informasi apakah ada warga negara ganda atau penduduk Australia.Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan di Singapura juga tengah mencari informasi tersebut kepada otoritas setempat. Dia mengatakan Australia telah menjanjikan dukungan kepada Menlu Retno Marsudi.
"Kami (Australia) mungkin dapat membantu operasi pencarian dan penyelamatan," katanya, dilansir SBS. Ia juga menyatakan bahwa pikiran dan doa dari Australia bersama para keluarga penumpang pesawat tersebut. "Kami berharap dan berdoa terhadap keselamatan penumpang."