Ahad 28 Dec 2014 14:45 WIB

Dari Malayasia Airlines Hingga AirAsia Surabaya-Singapura

Rep: elba damhuri/ Red: Erdy Nasrul
  Antrean penumpang di konter Air Asia bandara Changi Singapura, Ahad (28/12). (Reuters/Edgar Su)
Antrean penumpang di konter Air Asia bandara Changi Singapura, Ahad (28/12). (Reuters/Edgar Su)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kabar hilangnya pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura menimbulkan rasa duka cita mendalam warga Asia Tenggara. Sepanjang tahun ini berarti sudah tiga maskapai negeri jiran itu terkena musibah.

"Ini benar-benar menyedihkan," kata Ahmad Kassam, warga Kuala Lumpur, dalam pesan dukanya di media sosial, Ahad (28/12).

Pada Maret 2014, Malaysia Airlines MH370 jurusan Kuala Lumpur-Beijing hilang. Pesawat dengan 239 penumpang plus kru itu sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.

Pada Juli tahun ini juga, Malaysia Airlines kembali terkena musibah. Saat itu giliran MH17 yang ditembak di atas udara Ukraina yang menewaskan seluruh penumpang dan kru berjumlah 239 orang.

Malaysia Airlines MH17 terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Konflik di Ukraina menjadi pemicu jatuhnya pesawat ini.

Pada Desember ini, AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura masih hilang di perairan Belitung, Indonesia.

Pesawat jenis Airbus A320-200 ini berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 5.35 WIB. Ada 155 penumpang di dalamnya dengan rincian 138 dewasa, 16 anak-anak, dan satu bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement