Ahad 28 Dec 2014 18:45 WIB

Penumpang KA Lampung-Palembang Naik Lima Persen

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Erdy Nasrul
Kereta Api
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kereta Api

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah penumpang kereta api (KA) Rajabasa Ekspres dan Limeks Sriwijaya, saat liburan sekolah dan tahun baru, naik lima persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan tiket KA jurusan tersebut sudah habis hingga akhir liburan sekolah 5 Januari 2015.

Kepala Humas PT KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang, Muhaimin, di Bandar Lampung, Ahad (28/12), mengatakan tingginya grafik jumlah penumpang tahun ini berbarengan dengan libur nasional dan liburan sekolah. "Tahun ini lebih tinggi lima persen dari tahun lalu," kata Muhaimin.

Ia mengatakan calon penumpang sudah memesan tiket sejak 20 Desember hingga keberangkatan pada Januari. Tiket KA untuk keberangkatan hingga 29 Desember sudah habis terjual. Calon penumpang dapat memesan tiket di mini market dan agen tiket yang resmi.

KA Lampung-Palembang Rajabasa Ekspres I dan II berangkat pukul 8.30 WIB dengan kelas eksekutif dan ekonomi, sedangkan KA Limeks Sriwijaya kelas eksekutif dan bisnis. Tarif kelas ekonomi tetap harga semula Rp 30 ribu per penumpang dewasa dan anak-anak, sedangkan tarif tiket kelas eksekutif dan bisnis mengikuti tarif atas dan bawah.

PT KAI Subdivre III.2 pada keberangkatan KA pada siang dan malam hari, menyiapkan satu gerbong tambahan bila jumlah penumpang meningkat saat hari keberangkatan. Menurut dia, setiap keberangkatan KA dapat mengangkut 1.500 penumpang.

Muhaimin mengatakan pihaknya tetap menerapkan penumpang berbagai KA Tanjungkarang-Kertapati, menggunakan tiket. Penumpang yang tidak memiliki tiket dapat diturunkan di stasiun terdekat. Selain itu, PT KAI juga tidak menjual tiket berdiri dalam gerbong.

Petugas KA tetap memberlakukan setiap calon penumpang, menggunakan tiket dengan nama seperti yang tertera dalam kartu identitas resmi. Sedangkan di dalam wilayah stasiun dan dalam gerbong KA, tetap adanya larangan merokok. Petugas KA tetap memantau penumpang yang merokok di area terlarang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement