REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Faktor cuaca diperkirakan menjadi penyebab pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak.
"Di sekitar lokasi memang ada awan cumulonimbus. Secara umum, Indonesia bagian barat juga terdeteksi awan tebal ini," jelas Kepala Bagian Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto, Ahad (28/12).
Ia mengungkapkan, berdasarkan citra satelit memang terjadi cuaca buruk di sekitar Teluk Kumai, Kalimantan Tengah pagi tadi. Kukuh menambahkan, secara umum Indonesia bagian barat memang dilanda cuaca buruk.
Awan tersebut bervolume besar dengan posisi rendah dan mampu menyebabkan goncangan pada tubuh pesawat, atau biasa disebut turbulensi.
Cuaca buruk ini, lanjut Kukuh, memang telah diprediksi oleh BMKG akan melanda wilayah Indonesia hingga Februari mendatang. "Puncak cuaca buruk akan terjadi Januari hingga Februari," jelasnya.