REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepolisian Resor Kota Surakarta memberikan kesempatan para pedagang di Pasar Klawer Solo, Jawa Tengah, untuk mengambil barangnya di kios-kios yang selamat dari kebakaran, Ahad pagi (28/12).
Para pedagang Pasar Klewer terlihat melakukan evakuasi barang-barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan dan dibawa ke keluar dari kios-kios, setelah itu polisi memasang garis polisi melarang semua masuk ke lokasi pasar karena masih membahayakan.
Kondisi kebakaran di Pasar Klewer, api mulai padam sekitar pukul 06.00 WIB, tetapi bara dan asap hitam masih mengepul ke atas sehingga puluhan mobil pemadam kebakaran dari berbagai daerah di eks Keresidenan Surakarta masih berupaya melakukan pembasahan.
Bahkan, dua alat berat "backhoe" milik Pemerintah Kota Surakarta sejak Sabtu malam hingga Ahad pagi diturunkan untuk membantu petugas pemadam menjinakkan api yang membakar tempat perbelanjaan kain terbesar di Indonesia itu.
Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Iriansyah di lokasi kebakaran, mengatakan sengaja memberikan kesempatan para pedagang untuk menyelamatkan barangnya di lokasi kios yang sudah padam.
"Kami beri kesempatan para pedagang untuk mengambil barang yang masih bisa diselamatkan. Setelah itu, dipasang police line untuk menjaga keamanan," katanya.
Menurut Kapolresta, api memang sudah padam sekitar pukul 06.00 WIB, tetapi bara dan asap masih ada sehingga mobil pemadam masih bekerja termasuk mobil water canon untuk membasahi.
Menurut Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer Solo, Kusbandi, jumlah kios di Pasar Klewer Solo sebanyak 2.100 unit, sedangkan yang mengalami kebakaran sekitar 1.660 unit.
Menyinggung soal kerugian, Kusbandi belum bisa memastikan, tetapi diperkirakan mencapai triliunan rupiah.