Ahad 28 Dec 2014 01:32 WIB

Dagangan Dilalap Api, Pedagang Klewer: Ya Tuhan Kami Minta Maaf

Rep: Edy Setyoko/ Red: Agung Sasongko
Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pedagang Pasar Klewer bak dirundung duka. Suasana sedih campur haru terjadi di pusat grosir tektil dan produk tekstil berdekatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu (27/12) malam.

Susana sedih menyelimuti proses pemadaman. Jerit tangis pedagang Pasar Klewer saat mengevakuasi sebagian barang dagangan yang belum terbakar. Jerit tangis tak kuasa mengalahkan raungan bunyi sirine mobil pemadam kebakaran. Beberapa pedagang tampak nekat menerobos barikade yang dibuat petugas guna membatasi area pasar yang terbakar dengan warga yang berdatangan.

Petugas kepolisian dan Satpol PP mencoba melokalisasi Pasar Klewer dari kerumuman massa. Sementara, puluhan pedagang mencoba menerobods barikade petugas. Mereka ingin masuk lokasi kebaran, untuk menyelamatkan barang dagangan.

Seorang perempuan mencoba menerobos barisan petugas sambil teriak. ''Pak itu barang saya pak. Saya mau kesana, eman-eman kalau terbakar nanti,'' ujar seseorang sambil teriak histeris.

Petugas dari Polresta Solo, dibantu dengaan personel TNI dan anggota Linmas, tetap sigap. Petugas tetap menghalau pedagang yang hendak mencoba menerobos masuk lokasi kebakaran. ''Berbahaya, berbahaya. Ayo mundur semua. Mundur.'' teriak petugas lewat suara megaphone.

 

Puluhan pedang tertahan sekitar 300 meter dari Pasar Klewer. Mereka menyaksikan barang dagangan dalam kios miliknya dilalap 'si jago merah'. Pedagang hanya duduk diatas jalan aspal yang masih diguyur hujan.

''Walah piye daganganku entek kobong. Dus Gusti nyuwun pangapuro (Walah gimana barang dagangan saya habis terbakar. Ya Tuhan minta maaf,'' ujar seorang wanita pemilik kios yang terbakar dengan pandangan kosong.

Kebakaran yang berlangsung sejak pukul 20.00 WIB tersebut menghanguskan hampir semua bagian pasar. Berawal dari tengah bagian Selatan pasar, api membesar dan melahap bangunan yang diusulkan menjadi cagar budaya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement