REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Baru kali ini, petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo kesulitan menjinakan kobaran api yang melumatkan isi kios Pasar Klewer. Salah satu penyebabnya, kata petugas, hembusan angin besar kobaran api sulit dipadamkan.
Kendati turun hujan, tak mampu menghambat kobaran api yang terus merembet ke segara penjuru kioas. ''Hanya satu sebab, kobaran angin yang besar. Ini yang menyebabkan kami belum berhasil menyentuh titik api, karena titik api berada ditengah pasar,'' tutur Dono, petugas pemadam kebakaran, Sabtu (27/12) malam.
Tak kurang dari lima armada mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran. Semua mobil pemadam kebakaran sulit mencapai titik lokasi. Disamping lantaran kondisi jalan sempit, juga padatnya lalu lintas di kota Solo yang menyulitkan kendaraan bebas bergerak.
Mobil water canon milik Polresta Solo yang biasa dioperasionalkan untuk menghalau aksi massa, juga dikerahkan untuk menjinakan api. Dono juga mengontak BPBD Kabupaten Klaten, Sragen, Karanganyar, dan Boyolali, untuk mengirim armada pemadam.
Sampai berita ini diturunkan, api masih terus berkobar di Pasar Klewer. Bahkan, api yang semula sisi Selatan pasar. Kini, kobaran api terus merembet ke sisi Utara pasar. Kebakaran besar terjadi di pasar Klewer Solo, terus menjalar, hingga melumatkan ratusan kios grosir tekstil dan produk terkstil.
Ridwan Saputro (25), salah seorang pedagang Pasar Klewer, terlihat lemas menyaksikan kobaran api. Ia cepat datang ke lokasi kejadian, setelah mendapat infromasi kebakaran ini begitu mendapat kabar BBM dari kawan. ''saya tahu lewat BBM mas, saya dapat BBM sekitar jam 20.00 WIB,'' katanya.