REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Deputi Penanggulangan Darurat Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto mengatakan saat ini sebanyak 10.128 warga Kabupaten Bandung yang menjadi korban banjir masih mengungsi. Mereka berada di 16 lokasi pengungsian yang terletak di masjid, aula RT, sekolah serta ruang serba guna.
Tempat-tempat pengungsian tersebut berada di daratan yang lebih tinggi dari lokasi banjir. Tempat pengungsian, posko kesehatan dan dapur umum berjarak 500 meter dari lokasi banjir. "Tapi masih ada sebagian warga yang mengungsi di lantai dua rumahnya," ujar Tri saat dihubungi Republika, Sabtu (27/12).
Menurut Tri, warga cenderung siap menghadapi banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya. Banyak warga yang memiliki rumah bertingkat, sehingga ketika banjir datang mereka memutuskan untuk mengungsi di lantai dua.
Tri juga menambahkan banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung ini merupakan siklus tahunan. Penyebabnya, karena wilayah Kabupaten bandung yang cenderung cekung dan merupakan lembah.
Selain itu, jenis banjir yang ada di Kabupaten Bandung tersebut karena banyak warga yang membangun rumah di pinggiran sungai Cisadane. Tri mengatakan banjir yang terjadi di Bandung sama seperti yang terjadi di Kampung Pulo.
Untuk stok makanan dan kesehatan saat ini Tri mengaku masih dalam taraf aman. Hingga saat ini Kabupaten Bandung masih di guyur hujan dengan intensitas rendah. Sedangkan saat ini menurut Tri belum memasuki puncak hujan, sehingga perkiraan hujan masih akan mengguyur wilayah Bandung.