REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan mengelola sejumlah situ alam yang ada di wilayah setempat untuk memaksimalkan serapan air.
"Situ alam itu dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata, dan upaya penanggulangan banjir saat musim hujan tiba," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Jumat.
Adapun situ tersebut di antaranya, Situ Gede di Kecamatan Rawalumbu, Situ Rawalumbu di Kecamatan Rawalumbu, Situ Pulo di Kecamatan Jatisampurna, Situ Karang Kitri Kecamatan Bekasi Timur, Situ Rawabebek I, dan Situ Rawabebek II di Kecamatan Bekasi Barat.
Menurutnya, situ tersebut berpotensi untuk dikelola pihaknya karena bentangan luasnya yang ideal difungsikan sebagai area resapan air.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi tercatat luas Situ Gede mencapai 7.000 meter per segi dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Situ Pulo memiliki luas 5,5 hektare, Situ Rawalumbu seluas 1,5 hektareSitu Rawabebek I seluas 2.000 meter persegi, Rawabebek II seluas 9.000 meter persegi, dan Situ Karang Kitri seluas 1,4 hektare.
Dikatakan Rahmat, sebagian Situ tersebut saat ini masih dalam kondisi aktif menampung air hujan.
"Tapi, kondisinya mengkhawatirkan karena mengalami pendangkalan. Mungkin karena pengelolaannya selama ini masih kurang maksimal," katanya.
Dia mencontohkan, Situ Karang Kitri yang saat ini kondisinya semakin menyempit seiring perubahan fungsi tata ruang menjadi pusat perbelanjaan, hotel, dan pertokoan.
"Selain itu, ada yang berubah menjadi hamparan tanah dipenuhi dengan pohon pisang. Saat ini di lokasi itu terdapat pemancingan yang dikelola oleh warga yang memanfaatkan lahan itu," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mencatat ada sejumlah situ alam milik warga yang saat ini terancam berubah fungsi karena pendangkalan, dan kering.
Situ tersebut di antaranya Situ Rawa Pasung di Medan Satria, Situ Rawa Bogo di Pondok Melati, dan Situ Wong di Bekasi Barat.
Menurut dia, situ tersebut rencananya akan diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah melalui izin pihak terkait."Saat ini ada beberapa situ yang sedang kita urus izinnya untuk dikelola pemerintah daerah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
