Jumat 26 Dec 2014 17:59 WIB

Camat Dilarang Pergi Saat Hujan Lebat

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Joko Sadewo
Tanah longsor
Foto: ant
Tanah longsor

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Bupati Semarang Mundjirin melarang camat meninggalkan rumah dinas jika intensitas hujan tinggi. Ini agar mereka selalu bersiap jika terjadi bencana di wilayahnya.

Tingginya intensitas hujan yang turun di wilayah Kabupaten Semarang, terus menghadirkan ancaman tanah longsor di daerah ini. Tanah longsor dengan skala kecil setidaknya sudah terpantau di tujuh dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, dalam satu bulan terakhir.

 

Untuk itu, Bupati Semarang meminta para camat untuk siaga dan terus memantau perkembangan di wilayahnya. Terutama jika hujan terus- menerus turun dengan durasi waktu yang lama di wilayahnya. “Bila perlu, para camat jangan meninggalkan rumah dinas, jika intensitas hujan tinggi,” kata Mundjirin, Jumat (26/12).

 

Menurut Mundjirin, meski tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, longsor yang sudah terjadi di tujuh kecamatan merupakan peringatan agar semua pihak waspada. Terutama para camat selaku pemangku pemeintahan wilayah. Karena itu bupati mengintruksikan agar seluruh Camat dan Kepala Desa terus mewaspadai wilayahnya.

 

Terutama camat yang tidak menempati rumah dinasnya. Sebab camat bukan kepala wilayah tetapi termasuk dalam jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kalau rumah dinanya bocor dan jelek, tambah bupati, ia meminta para camat untuk menginap di masing- masing kantor kecamatan.

 

Instruksi ini penting untuk memudahkan sistem koordinasi dan penanganan jika terjadi bencana alam, di wilayah yang bersangkutan. “Jadi, jangan hanya kalau ada bencana alam, camat baru berada di kantor kecamatan dan menyampaikan laporan,” tegasnya.

 

Bupati juga menambahkan, tujuh kecamatan yang sudah mengalami tanah longsor masing- masing Kecamatan Sumowono, Ungaran Barat, Ungaran Timur, Banyubiru, Jambu, Getasan dan Kecamatan Bandungan. Tujuh kecamatan ini merupakan wilayah dengan potensi bencana longsor cukup tinggi, karena kontur wilayahnya yang berbukit- bukit. “Di Kabupaten Semarang hanya 30 persen lahan yang berada pada tanah datar, lainnya berbukit dan lereng pegunungan curam,” tambahnya.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang mendata, sepanjang Desember 2014 ini telah terjadi sedikitnya 12 kasus tanah longsor yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.

 

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budiono mengatakan, pihaknya meminta kewaspadaan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat.Terutama pada bulan Januari tahun depan. Karena bulan Januari merupakan puncak dari musim penghujan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement