REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Presiden Joko Widodo berjanji untuk mengalokasikan dana negara untuk mensubsidi petani.
Rencananya, bukan lagi pupuk atau benih yang disubsidi, melainkan subsidi dalam membeli gabah dari petani. Namun, untuk menuju ke sana, presiden akan terlebih dahulu mempersiapkan Bulog, gudang dan hitungannya.
"Agar subsidi bisa langsung diterima petani, bukan larinya ke sana ke sini," kata Jokowi ketika berdialog dengan petani setelah menyerahkan traktor, Jumat (26/12).
Hal tersebut ia utarakan merespons permintaan salah seorang petani bernama Wawan Wahyana yang mengusulkan pengelolaan beras dan padi oleh pemerintah sehingga petani dapat subsidi.
Dalam diskusi, Jokowi pun menyambut usulan petani lainnya bernama Hendra Kribo untuk memulai sistem pertanian organik. "Dengan sistem yang serba organik, hasil pertanian akan meningkat dan sehat karena bebas pestisida," kata Hendra.
Jokowi sepakat sembari menuturkan dirinya ingin Indonesia memiliki sawah organik seluas 500 ribu hektar. Terlebih, lanjut dia, kebutuhan warga dunia saat ini adalah mencari bahan pangan organik.
Makanya, ia berpesan pada Menteri Pertanian untuk menyeriusi usulan tersebut."Semuanya bertahap. Kita mulai dengan memperbaiki irigasi dan menyediakan sarana pertanian," paparnya.