REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaruh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di partai Demokrat masih sangat kuat.
Sekretaris DPP Demokrat, Farhan Effendy menyatakan setidaknya ada tujuh alasan mengapa SBY harus kembali memimpin partai. Dalam sumbangsih untuk negara dan untuk internal partai sendiri.
Pertama, Farhan menuturkan adanya realitas umum yang mulai merindukan SBY. Dalam hal ini, menurutnya, kesantunan, kesungguhan SBY dalam memperjuangkan rakyat masih dibutuhkan.
Kedua, tidak bisa ditutupi bahwa program-program pemerintahan Jokowi mayoritas adalah copy paste dari pemerintahan masa lalu, dan yang paling tahu secara detail adalah SBY. Dalam hal ini, Kehadiran SBY penting menjadi penyeimbang politik agar kerja mensejahterakan rakyat bisa berjalan dengan baik.
Ketiga, saat ini Demokrat masih membutuhkan pematangan dan pengentalan organisasi.
"SBY adalah konsolidator yang mampu mempersatukan semua elemen partai itu," kata Farhan lewat siaran pers kepada wartawan, Jumat (26/12).
Keempat, Demokrat butuh kekuatan yang bisa menandingi partai lainya.
"Kami tahu figur SBY mampu mengangkat perolehan PD menjadi 10,2% pada Pemilu 2014 ditengah prediksi umum bahwa PD hanya mungkin mencapai 7%," jelasnya.
Kelima, adanya krisis kepemimpinan dan politik yang diketahui adalah bagian dari operasi "hegemoni kekuasaan". Dia meyakini, hanya SBY yang sanggup mengatasi dan menandingi operasi semacam itu.
Keenam, Demokrat membutuhkan figur pembangkit moral dan kepercayaan diri. SBY berhasil memimpin partai keluar dari masa yang sangat sulit tersebut, mulai membangun kembali kepercayaan diri kader serta merintis konsolidasi.
Ketujuh, Demokrat harus menang.
Menurutnya dengan kepemimpinan SBY, kepercayaan rakyat akan dapat dipulihkan pada pemilu 2019.