REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wisatawan luar Kota Bogor yang hendak berlibur ke Puncak kerap tergoda tawaran joki. Joki-joki Puncak biasa menawarkan diri untuk ikut menunjukkan jalan alternatif bagi kendaraan-kendaraan yang akan menuju puncak.
Rizky (35), wisatawan asal Jakarta, mengatakan, kemacetan panjang akibat sistem satu jalur di pintu tol Ciawi membuat wisatawan tertarik pada tawaran joki. Beberapa bulan lalu, ia sempat tergoda tawaran joki Puncak karena telah tertahan di pintu tol selama lima jam.
"Terpaksa bawa joki karena tidak sabar terjebak sejalur," jelas Rizky, Jumat (26/12).
Rizky mengaku saat itu di akhir pekan ia ditawari tarif antar sebesar Rp 50 ribu oleh Joki, Setelah proses tawar menawar, ia dan joki sepakat dengan bayaran Rp 35 ribu.
"Sebelumnya kan tidak tahu sama sekali soal jalan alternatif, seberapa jauh dan seberapa efektif," kata dia.
Melalui jalur tikus, Rizky dan beberapa orang temannya di antar sampai pertigaan Pasir Angin, Gadog. Sayangnya, kata dia, kendaraannya tetap tertahan karena saat itu jalur puncak masih satu jalur ke arah Jakarta.
Saat berlibur ke Puncak di akhir pekan atau saat musim libur panjang, Rizky masih kerap ditawari jasa joki. Harga yang ditawarkan pun beragam hingga ratusan ribu rupiah, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru 2015 seperti ini.
"Pasti banyak yang tergoda karena ingin cepat sampai Puncak," ungkapnya.