Jumat 26 Dec 2014 03:31 WIB

Program Kepemudaan di Papua Belum Sesuai

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dana Dekonsentrasi di setiap Dinas Pemudaan dan Olahraga (Dispora) provinsi. Di Papua Barat, pelaksanaannya bertepatan dengan hari libur Natal yang di wilayah itu telah dimulai sejak 24 Desember.

Pada pelaksanaannya, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Papua Barat diharuskan mengisi quesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Dalam quesioner yang disiapkan oleh pihak Kemenpora itu, di antaranya ditanyakan soal hambatan dan usulan bagi pemerintah pusat soal dukungan mereka pada kegiatan kepemudaan di daerah.

Sekretaris Dispora Provinsi Papua Barat, Yohanes Nauw yang mengikuti kegiatan Monev itu mengemukakan bahwa selama ini materi yang diberikan dalam kegiatan pengembangan potensi pemuda pemuda di Papua Barat telah cukup baik. Hanya saja, ia masih menganggap pelaksanaan kegiatan kurang efektif akibat waktu pelaksanaan yang sangat terbatas. "Kegiatan harus dilakukan secara berjenjang untuk bisa dirasakan hasil positifnya," katanya, Kamis (25/12).

Saat ini program-program yang berupa materi untuk pengembangan organisasi kepemudaan di Indonesia menurutnya masih sangat dibutuhkan. Dengan begitu, ia pun berharap agar hal semacam itu bisa terus dilanjutkan.

Namun, dalam hal ini yang perlu dievaluasi adalah bagaimana supaya materi yang diberikan sesuai dengan permasalahan di daerah. Dalam hal ini, ia mengusulkan agar pemberian materi dilakukan secara bottom up. "Permasalahan bukan di atas, tapi di bawah, Dispora masing-masing bisa merumuskan proposal kegiatan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya," katanya.

Selain itu, selama ini juga menurutnya belum ada kesesuaian pemahaman antara pengelola dana Dekon. Dalam hal ini Kepala Bidang dan Kepala Seksi. "Harus sepaham supaya program tercapai dan bisa sampai pengaplikasiannya kemasyarakat," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement