Jumat 26 Dec 2014 02:30 WIB

Lebak Imbau Petani Kembangkan Cabai

Pasokan Cabai
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pasokan Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Pertanian Kabupabaten Lebak meminta petani mengembangkan budidaya tanaman cabai guna memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatan ekonomi masyarakat.

"Kami terus mendorong agar petani mengembangkan tanaman cabai karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini minat petani untuk menanam cabai mulai menggeliat.

Saat ini, katanya, areal tanaman budidaya cabai yang dikembangkan petani seluas 100 hektare, tersebar di Kecamatan Banjarsari, Malingping, Cihara, Panggarangan, Warunggunung dan Cibadak.

"Kami mengimbau petani lainya agar mengembangkan tanaman budidaya cabai," ujarnya.

Saat ini, ujar dia, petani bisa menjual panen cabai di tingkat penampung sebesar Rp70.000/kg.

"Kami memprediksikan pendapatan petani seluas satu hektare dapat mengeruk keuntungan di atas Rp100 juta dengan biaya produksi antara Rp25-Rp30 juta/hektare," katanya menjelaskan.

Ia menyebutkan, saat ini produksi cabai Kabupaten Lebak mampu menembus Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang.

Diperkirakan puluhan ton/minggu dipasok ke pasar induk tersebut.

Pihaknya optimistis ke depan Kabupaten Lebak menjadi sentra cabai, walaupun saat ini produksinya belum signifikan.

"Kami menargetkan Lebak sebagai lumbung cabai di Provinsi Banten," katanya.

Sukri, seorang petani cabai di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, mengaku bahwa dirinya kini mengembangkan budidaya cabai keriting seluas dua hektare.

Jumlah petani cabai di wilayahnya mencapai 60 orang dan dipastikan tiba musim panen pada Februari 2015.

"Kami memperkirakan pendapatan sekitar Rp130 juta dengan harga Rp70 ribu/kg seluas satu hektare jika tidak terserang hama." katanya.

Begitu pula, Amin, petani Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengaku tanaman cabai miliknya seluas satu hektare terus dilakukan penyemprotan pestisida agar tidak terkena hama.

"Kami sudah biasa jika tanam pada Desember dan panen Februari mendatang karena harga cabai di pasaran cukup bagus," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement