Kamis 25 Dec 2014 22:26 WIB

Harga Telur dan Beras Kian Melejit

Red: M Akbar
Pedagang Telur
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pedagang Telur

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga telur ayam broiler dan beras di pasar tradisional Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dalam sebulan terakhir ini mengalami lonjakan kenaikan harga.

"Harga beras kualitas biasa untuk dijual dengan harga Rp7.200/liter atau naik Rp1.000/liter dari pekan lalu dan untuk kualitas super dari Rp7.500/liter menjadi Rp9 ribu/liter atau naik Rp1.500 setiap liternya," kata salah seorang pedagang di Pasar Cibadak, Asep Alamsyah di Sukabumi, Kamis (25/12).

Penjual telur di Pasar Cibadak, Dayat juga mengatakan adanya kenaikan harga telur ayam. Saat ini harga telur dijual dengan harga Rp21 ribu/kg atau naik Rp5 ribu/kg yang awalnya hanya Rp16 ribu/kg.

Kenaikan harag beras dan telur membuat para pedagang beras mengeluh karena menyebabkan omset dagangannya menurun sekitar 10 persen karena berkurangnya pembeli, walaupun beras merupakan kebutuhan yang paling utama untuk konsumsi tetapi dengan tingginya harga ini konsumen mengurangi pembelian beras.

Asep mengatakan kenaikan harga beras ini dipicu karena petani baru mulai melakukan tanam, sehingga pasokannya menjadi berkurang dan harga di tingkat petani pun sudah naik dan mahal.

"Biasanya beras naik paling tinggi hanya Rp500 setiap liternya setelah itu normal lagi, tetapi kali ini sudah satu bulan harganya terus naik bahkan sangat signifikan dari Rp1.000 sampai Rp2 ribu setiap liternya," katanya.

Dikatakannya kenaikan harga ini disebabkan oleh minimnya pasokan, tetapi permintaan meningkat apalagi saat Natal dan menjelang tahun bari.

Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, Pedagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlela mengaku kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti pasokan yang berkurang, cuaca dan banyak peternak atau petani yang gagal panen.

"Namun demikian, kami akan terus berupaya untuk menekan laju kenaikan harga ini dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan operasi pasar jika harganya terus meningkat ditambah minimnya persediaan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement