REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya meminta semua warga kota untuk mengurangi konsumsi air mengingat keterbatasan pasokan air yang dimiliki PDAM.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Ashari Mardiono, di Surabaya, Kamis (25/12), mengatakan konsumsi air warga Kota Surabaya dalam sehari diperkirakan mencapai 180 liter.
Angka ini dianggap jauh diatas normal warga kota metro yang rata-rata volumenya sekitar 140 liter per hari. "Sumber air makin lama makin berkurang. Selama ini saya tidak pernah menemukan ada sumber air yang makin lama airnya bertambah banyak. Bisa mempertahankan debet sumber air yang ada saja sudah alhamdullillah," katanya.
Menurut dia, pasokan air sangat terbatas. Saat ini, pasokan air PDAM didapat dari air permukaan yang dipasok oleh Perum Jasa Tirta. Total pasokan mencapai 97 persen, sisanya sebesar 3 persen dari mata air Umbulan Pasuruan.
Pihaknya mengaku bersyukur ketika pasokan air ke PDAM bisa terus bertambah, tapi hal itu sangat sulit karena sumber air makin lama makin berkurang. "Dengan konsumsi 180 liter perhari tersebut, lanjut Ashari, selama 2014 tercatat total konsumsi air sebanyak 214 juta meter kubik pertahun," katanya.
Hitungan itu berdasarkan jumlah pelanggan PDAM saat ini sebanyak 525 ribu pelanggan atau 92 persen dari total penduduk Surabaya. Konsumsi air sebanyak 214 juta meter kubik itu meningkat 10 persen dibanding dengan tahun lalu. Saat ini, bahan air PDAM berasal dari air di Sungai Kalimas.
Hanya saja, lanjut dia, jumlahnya hanya 300 kubik per detik, sedangkan debet air yang berasal dari luar kota mencapai 800 hingga 1.000 kubik per detik. "Banyaknya air yang diambil dari luar kota, maka pengeluaran PDAM Surabaya semakin tinggi," ujarnya.
Ashari mengakui dalam setiap tahunya jumlah kebutuhan kapasitas air di Surabaya bertambah, karena bertambahnya populasi penduduk yang ikut berkembang setiap tahunnya. Selain itu, jumlah pelanggan juga terus meningkat. Meski konsumsi air tiap tahun terus meningkat, perusahaan berstatus BUMD yakin pada 2015 dapat memenuhi seluruh kebutuhan air warga Surabaya.
Guna menekan konsumsi air, pihaknya berharap pada pelanggan agar lebih bisa menghemat pemakaian air. Dengan penghematan ini, warga yang belum teraliri air, nantinya akan bisa teraliri. "Jika warga bisa sedikit tidak boros dalam penggunaan air, itu akan banyak manfaatnya. Selain menghemat uang, juga bisa menghemat sumber air," katanya.
Antara mencatat sejumlah warga kota justru memanfaatkan air PDAM untuk kebutuhan usaha, seperti usaha cucian (laundry), pembuatan tempe/tahu, restoran (cuci piring), dan sebagainya.