Kamis 25 Dec 2014 13:30 WIB

Mengenang Tsunami Aceh, Saat JK Beristighfar dan Hampir Pingsan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dahsyatnya bencana gempa bumi yang disusul tsunami di Aceh 2004 masih terekam hingga kini. Bencana ini menewaskan sekitar 160 ribu orang. 

Di balik dahsyatnya bencana ini, cerita mengenai upaya Wapres Jusuf Kalla (JK) untuk menyelamatkan ratusan korban tsunami pun terungkap dalam buku 'Ombak Perdamaian' yang ditulis oleh Fenty Effendy.

Usai mendapatkan kabar tsunami yang melanda tanah Aceh, JK langsung memerintahkan Menkominfo Sofyan Djalil untuk berangkat ke Banda Aceh. Sadar bencana ini sangat serius, ia langsung meminta Sofyan terbang dengan pesawat pribadinya.

Namun, ia tak bisa membayangkan dahsyatnya bencana itu hingga menginjakkan kakinya di Banda Aceh. Bahkan, JK mengaku hampir pingsan setibanya di sana.

"Sebenarnya saya juga mau pingsan waktu itu. Astagfirullah, astagfirullah," kata JK berkali-kali. "Saya lihat menteri Sri Mulyani menangis. Uni Lubis bercucuran air mata sambil menyorotkan handycam-nya," ucap JK. 

Menurut pengakuannya pada awal November 2014, JK juga mengaku hampir menangis setelah melihat Najwa Shihab memberikan laporannya melalui siaran televisi. 

"Aduh, aduh.... Tapi saya tidak mudah menangis. Sebab kalau saya menangis, bagaimana bisa bantu mereka? Apa yang dibutuhkan rakyat Aceh itulah yang harus segera pemerintah usahakan," kata JK.

Bencana tsunami setinggi puluhan meter yang melanda Aceh pada 2004 telah menewaskan ratusan ribu nyawa. Bencana ini didahului dengan bencana gempa bumi berkekuatan 9,3 SR di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut di Pulau Simeulue.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement