REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Kementerian agama akan terus menambah perubahan status STAIN menjadi IAIN. Lukman berharap hal tersebut membuat masyarakat semakin berminat untuk menuntut ilmu di IAIN.

Lukman menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi persyaratan yang harus dipenuhi oleh beberapa STAIN, untuk diubah menjadi IAIN. Ia berharap tahun depan proses tersebut selesai, dan jumlah STAIN yang berubah menjadi IAIN semakin bertambah.

"Terus akan berporoses. Sementara ini 10 STAIN menjaidi IAIN dan tiga IAIN menjadi UIN. Nanti tahun depan akan ada beberapa STAIN menjadi IAIN yang sekarang sedang kita verifikasi persyaratanya," ujarnya kepada Republika.

Lukman menjelaskan, dengan adanya perubahan status ini maka diharapkan masyarakat semakin memiliki rasa percaya diri sehingga terjadi lonjakan jumlah mahasiswa baru yang mendaftar ke IAIN yang sebelumnya berstatus STAIN.

Namun, yang paling utama yakni program studi yang dapat dikembangkan akan lebih banyak dan juga fasilitas yang diperoleh semakin besar. Dengan perubahan status ini maka anggaran yang diperoleh oleh perguruan tinggi menjadi  semakin besar.

Sebelumnya, Presiden meresmikan perubahan status tiga Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri masing-masing Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Juga diresmikan perubahan status Perguruan Tinggi Agama Islam menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) masing-masing IAIN Samarinda, IAIN Palangkaraya, IAIN Kendari, IAIN Manado, IAIN Jember, IAIN Salatiga, IAIN Purwokerto, IAIN Palopo dan IAIN Langsa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika