REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO--Ribuan hektar tanaman jagung yang ditanami petani di kawasan Probolinggo Jawa Timur mengalami gagal panen. Hal tersebut menjadi ironi, di tengah target pemerintah yang berencana meraih swasembada pangan termasuk jagung, hingga tiga tahun ke depan.
"Kali ini gagal panen kita hingga 90 persen," kata salah seorang petani jagung di kawasan Desa Sumurmati Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Purnomo dalam acara dialog Indonesian Biotecnology Information Center (IndoBIC) pada Senin (22/12). Penyebab kegagalan, kata dia, akibat akumulasi serangan hama terutama hama bundel atau penggerek batang.
Diterangkannya, musim tanam jagung terbagi ke dalam tiga waktu, yakni pada musim penghujan, kemarau satu dan kemarau dua. Setiap kali tanam, permasalahan yang terjadi setiap tahun di antaranya hama pengeret batang, penyakit jagung dan gulma.
Maka, rata-rata kerugiannya bisa mencapai 70 persen per tahun dan dominasi gagal panen sebesar 40 persen per tahun per kabupaten di Jawa Timur.