Senin 22 Dec 2014 18:28 WIB

Budidaya Rumput Laut Simeulue Terkendala Pemasaran

Rep: C85/ Red: Yudha Manggala P Putra
Rumput Laut
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rumput Laut

REPUBLIKA.CO.ID, SIMEULUE -- Usaha budidaya rumput laut di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih terkendala masalah pemasaran. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, Gusni, mengatakan bahwa selama ini nelayan dan pembudidaya rumput laut kebingungan ketika musim panen tiba.

"Mereka tak tahu rumput laut itu harus dikemanakan," ujar Gusni kepada Republika, Senin (22/12).

Gusni menambahkan, selama ini masyarakat lokal Simeulue cenderung memasarkannya di pasar lokal atau untuk konsumsi sendiri. "Padahal potensi rumput laut sangat besar," lanjutnya.

Budidaya rumput laut Simeulue, selama ini belum bisa menyaingi kepopuleran budidaya ikan kakap ataupun kerapu.

Untuk itu, KKP berniat menggandeng investor dan pelaku usaha dari luar Simeulue untuk menggenjot lagi produksi rumput laut yang selama ini telah mencapai pasar Cina dan Chile.

"Yang penting antara hulu dan hilir harus sinkron. Budidayanya ditingkatkan, pemasaran juga diupayakan. Ke depan kita akan gandeng pihak yang mengerti masalah pemasaran produk perikanan, dalam hal ini Ditjen P2HP ( Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) KKP," kata Gusni. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement