REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Genangan banjir di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung terus meninggi menyusul hujan deras yang turun di kawasan hulu Sungai Citarum pada Minggu malam. "Ya ada kenaikan lagi permukaan air, termasuk di jalan raya. Jalur Karees juga sudah tergenang banjir, sehingga dua jalur jalan ke Bandung tergenang, meski jalur Bojongsoang masih bisa dilintasi," kata Perwira Polsek Baleendah, Iptu Martono di Bandung, Senin.
Sementara itu suasana di lokasi banjir Baleendah masih seperti hari-hari sebelumnya. Sebagian warga yang belum mengungsi memilih bergerombol di pinggir jalan depan ruko-ruko yang hampir tergenang. Mereka memilih bergerombol di lokasi yang belum tergenang banjir. Beberapa warga mendatangi Posko Kesehatan untuk memeriksakan kesehatan mereka.
Sementara itu perahu karet menjadi alat transportasi penting bagi warga korban banjir di Baleendah untuk mencapai rumahnya. Namun sebagian menerobos genangan banjir dengan berjalan kaki meski harus berbasah-basahan. "Saya harus ke rumah mengambil peralatan anak untuk dibawa ke lokasi penampungan," kata Farida yang nekad menerobos banjir ke rumahnya yang tergenang air setinggi semeter di Baleendah.
Sementara itu kemacetan terjadi di jalur Baleendah akibat terputusnya jalan Baleendah - Dayeuhkolot. Arus lalu lintas terkonsentrasi di jalur Baleendah - Bojongsoang yang juga sudah tergenang banjir. Selain itu arus lalu lintas juga dialirkan menggunakan lalu lintas dari Baleendah - Kulalalet - Rancamanyar - Cibaduyut. Sedangkan dari arah Majalaya, arus lalu lintas diarahkan menggunakan jalan Majalaya - Rancaekek dan Majalaya - Gedebage.
Sementara itu sejumlah jembatan gantung yang membentang di atas Sungai Citarum juga menjadi alternatif penyeberangan bagi para pengguna sepeda motor yang menghindari kemacetan di kawasan Baleendah. Para pekerja pabrik di kawasan Palasari Dayeuhkolot juga banyak yang terjebak banjir, sehingga mereka harus turun dari bus angkutan yang terjebak banjir dan berjalan kaki menuju pabriknya.