REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, M. Misbakhun menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus berani mengganti (reshuffle) para menterinya yang tidak mampu memenuhi harapan publik. Para menteri merepresentasikan kinerja yang sejalan dengan nama kabinet.
"Ruang reshuffle harus dibuka oleh presiden. Karena ini adalah Kabinet Kerja," kata M. Misbakhun saat menanggapi hasil survei Cyrus Network tentang approval rating terhadap pemerintahan Jokowi-JK, Jakarta, Ahad (21/12).
Para menteri Jokowi dinilai belum menunjukan kinerja yang membanggakan. Orientasi kerja mereka masih terbatas pada pencitraan di depan publik. Misbakhun mengatakan hal ini terlihat dari banyaknya menteri yang blusukan tanpa konsep kerja jelas.
"Coba perhatikan saat menteri pertama diangkat, pencitraan luar biasa. Hampir semua lakukan blusukan," ujarnya.
Misbakhun mengatakan Jokowi harus mulai fokus mengawasi kinerja para menterinya. Jokowi tidak perlu lagi melakukan blusukan sebagaimana yang dia lakukan saat masih menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
"Tugas berikutnya presiden adalah mengontrol kinerja presiden," katanya.
Sebelumnya lembaga survei Cyrus Network menyimpulkan hanya ada empat orang menteri yang paling banyak mendapat perhatian masyarakat. Mereka ialah Menteri Kelautan dan Perikanan Pudji Astuti, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.
Dari empat menteri tersebut Puan menjadi menteri yang paling diragukan kinerjanya. Menurut Hasan ada 22 persen responden yang mengaku memperhatikan kinerja Puan. Dari jumlah itu sebanyak 12 persen menilai Puan tidak memiliki kinerja menjanjikan.
"Namun sayangnya 12 persen diantaranya menilai Puan Maharani sebagai menteri yang tidak memiliki kinerja menjanjikan," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi.
Susi Pudjiastuti menjadi menteri yang paling banyak mendapat perhatian tertinggi masyarakat. Hasan mengatakan ada 35 persen responden yang menilai kinerja Susi bisa memberi harapan. Hanya enam responden yang meragukan kinerja Susi.
"Padahal namanya baru dikenal menjelang pelantikan sebagai menteri," ujar Hasan.
"Menteri lainnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan. Keduanya mendapatkan apresiasi positif," katanya.
Secara umum masyarakat menilai Kabinet Kerja Jokowi sebagai kabinet yang biasa saja. Hasan mengatakan masyarakat yang menilai kabinet kerja sebagai kabinet yang bagus dan kompenten kurang dari 50 persen.
Namun yang menganggapnya buruk hanya 8,5 persen. Lebih dari 40 persen responden cederung netral dalam menilai kabinet kerja Jokowi.