REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta organisasi kepemudaan untuk mewaspadai kemungkinan terjadi bencana alam di wilayah masing-masing.
"Pemuda memiliki kemampuan lebih untuk bergerak cepat menghadapi bencana, dan ormas pemuda harus mempelajari potensi bencana di daerahnya masing-masing," katanya usai memimpin apel siaga bencana ormas kepemudaan Garda Bangsa Jawa Timur di Bendungan Sutami, Malang, Sabtu (20/12).
Ia mengemukakan, bentuk kewaspadaan terhadap bencana ini perlu dilakukan mengingat kewaspadaan tersebut merupakan wujud rasa cinta Tanah Air.
"Di musim hujan seperti ini, dimungkinkan akan banyak terjadi bencana seperti banjir dan tanah longsor. Pemuda harus ada di lokasi saat terjadi bencana, pemuda harus ada di tengah-tengah korban bencana," katanya.
Politisi PKB ini mengatakan, Bendungan Sutami ini telah memenuhi kebutuhan air bersih separuh warga di Jawa Timur.
"Pada pemerintah Presiden Jokowi sudah dicanangkan akan membuat sebanyak 47 bendungan baru untuk kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Perilaku siaga bencana ini, kata dia, juga sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan alam karena ada paru-paru bumi yang harus diselamatkan.
"Kami akan terus mendorong upaya yang muncul dari bawah supaya tidak berhenti di sini serta melibatkan banyak organisasi kepemudaan untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa," katanya.
Pada kesempatan tersebut mnteri juga sempat mendayung bersama tim ekspedisi Brantas Hilir di Bendungan Sutami.
"Saya merasakan bagaimana rasanya mendayung bersama teman-teman dan diharapkan dari Bendungan Sutami ini bisa memunculkan atlet-atlet baru yang bisa mengharumkan nama Indonesia," katanya.