Jumat 19 Dec 2014 20:59 WIB

‎Indonesia dan Myanmar Buka Hubungan Bisnis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Hubungan kerja sama Indonesia-Myanmar ‎tidak sebatas pembebasan visa. Lebih lanjut, kedua negara berlanjut kepada hubungan bisnis.

Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, menjelaskan, peluang kerja sama kedua negara akan semakin terbuka dengan mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan pengusaha Myanmar. Keyakinan tersebut muncul pascarangkaian acara "Business Matching", yang dilakukan dalam rangka perayaan 65 tahun hubungan bilateral Indonesia Myanmar, di Yangon, Myanmar.‎

Kegiatan itu dihadiri Vice President Badan Penanaman Investasi Myanmar, Zaw Min Win, 100 pengusaha Myanmar yang berasal dari 58 perusahaan. Perwakilan dari Indonesia adalah sejumlah perusahaan BUMN, sekitar 15 perusahaan Indonesia, baik yang berdomisili di Myanmar maupun yang datang langsung dari Indonesia. "Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, terutama perdagangan dan investasi," kata Ito dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (19/12).

Ito menyatakan optimistis dapat meningkatkan nilai investasi pengusaha asal Indonesia di Myanmar. "Dalam segi bisnis, investasi Indonesia di Myanmar baru senilai US$ 600 juta. Pada 2016 kami targetkan dapat mencapai US$ 1 miliar. Saya sangat optimistis setelah pertemuan tadi, karena sudah ada beberapa perusahaan Indonesia yang akan bekerjasama dengan perusahaan di Myanmar," ucapnya.

Saat ini Myanmar memiliki banyak potensi dan peluang di sejumlah sektor, seperti infrastruktur, konstruksi, telekomunikasi, pertambangan dan energi, industri, pertanian, dan lainnya. Semua dapat dimanfaatkan oleh investor dari Indonesia untuk mengembangkan usahanya di Myanmar. "Kekayaan alam di sini luar biasa dan belum terolah secara optimal. Selain itu Myanmar mempunyai peraturan pajak yang sangat menarik, yang sangat menguntungkan bagi pengusaha. Tidak ada masalah pertanahan, karena tanah dikuasai oleh pemerintah dan mereka juga mempunyai regulasi yang mengatakan tidak akan ada nasionalisasi," ujar Ito.

Selain menjalin kerja sama secara bisnis, perayaan hubungan bilateral Indonesia-Myanmar juga akan dilanjutkan secara budaya. Hari ini, Jumat (19/12) KBRI untuk Myanmar akan mengaakan pertunjukan budaya, yang diisi oleh artis-artis Indonesia dari ABM Entertainment, seperti A+. Kemudian Dua Kobra, yang membawakan dangdut, serta pertunjukan angklung dari Saung Ujo.

Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh beberapa menteri serta wakil menteri berbagai kementerian di Myanmar, 12 duta besar berbagai negara di Myanmar, pengusaha-pengusaha Myanmar, masyarakat Myanmar serta warga negara Indonesia yang tinggal di Myanmar.‎‎

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement