Jumat 19 Dec 2014 12:45 WIB

Pemda DIY Gelar Operasi Pasar Murni Beras Harga Rp 6800 per Kilogram

Rep: neni ridarineni/ Red: Erdy Nasrul
Pasar Kranggan Yogyakarta
Foto: antara
Pasar Kranggan Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pemda DIYdalam hal ini DInas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKMI DIY bekerjasama dengan Bulog Divisi Regional DIY menggelar operasi pasar beras murni sejak 3 Desember hingga 23 Desember 2014. Karena beras jenis IR I  harganya sudah tinggi mencapai Rp 9500 per kilogram.

Dalam operasi pasar murni beras ini, harga IR I dijual kepada masyarakat hanya Rp 6.800 per kilogram, kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riyadi Ida Bagus S pada wartawan. Beras tersebut dikemas dalam karung lima kilogram.

Ternyata permintaan beras sangat tinggi. ‘’Kami coba menjual beras di Kecamatan Kotagede sebanyak 500 kilogram dan hanya dalam waktu 10 menit langsung habis. Karena itu tidak menutup kemungkinan bila masih ada permintaan operasi pasar murni akan diperpanjang. Ketersediaan beras untuk operasi pasar murni beras masih cukup,’’ujarnya.

Permintaan operasi pasar murni beras di tiga kabupaten dan satu kota, dan hanya Kabupaten Gunungkidul yang tidak meminta operasi pasar ini. Operasi pasar selain dilakukan di kecamatan-kecamatan, juga dilakukan di pasar sesuai dengan surat Menteri Perdagangan agar dikembangkan juga kerjasama dengan distributor beras di DIY.

Saat ini ada Sembilan distributor yang siap untuk melakukan operasi pasar beras. ‘’Dengan ketentuan kalau beras diambil distributor dan disetorkan ke pasar, pedagag maksimal hanya boleh mengambil keuntungan Rp 600 per kilogram,’’ujarnya.  

Operasi pasar murni beras sudah menjual sekitar 19 ton, sedangkan yang diambil distributor sudah mencapai 124 ton. Kalau masih diperlukan operasi pasar lagi,  Bupati/Walikota harus segera kirim surat melalui  informasi Kepala Perdagangan dan perindistriian kabupaten/kota.

Tingginya harga beras lebih dikarenakan musim kemarau kering yang panjang sehingga di wilayah tadah hujan gagal panen padi.  ‘’Jadi, jumlah serapan dan hasil panen beras tidak seimbang. Meskipun harga merangkak naik,  stok beras di bulog DIY masih ratusan ton,’’tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement